Tuesday, July 3, 2012
Muhasabah Akhir Semester Pertama
Bismillahir Rahmanir Rahim...
Allahdulillah, segala puji dan syukur dipanjatkan kapadaNya, kerana dalam keadaan kelam kabut urusan dunia, Allah masih memberi kita kenikmatan untuk merasai Keagungan, Kebesaran dan KehebatanNya yang tentu sahaja tiada tandingan. Alhamdulillah kita masih diberi kelapangan masa untuk beramal, masih diberi usia untuk bertaubat dan masih diberi kehidupan untuk berubudiah hanya sanya kepadaNya. Di situlah letak kebahgiaan, ketenangan dan kenikmatan dalam kehidupan. Sentiasa merasa cukup dengan yang sedikit dan syukur dengan yang banyak.
Semester pertama berada di UTM sudah pun berlalu. Tetapi pengalaman disana membuatkan kita terpanggil bertalu-talu. Manakan tidak, rupa-rupanya sangat ramai yang belum disentuh dengan hikakat Islam yang sebenar. Keadaan masyarakat yang agak kronik begitu menyeramkan, keadaan itu membuatkan kita tidak senang untuk berdiam kan diri. Sungguh, tarikan graviti bumi itu sangat kuat. dan untuk membawa diri dan mereka ke tarikan akhirat itu sangat berat. kerana kita berlawanan dengan graviti, perlu dikerahkan segala qudrat, kekuatan dan usaha.
Kalau bukan kita, siapa lagi? Kalau bukan sekarang, bila lagi? Usahakan seikhlas mungkin semampumu, natijahnya serahkan pada Dia sang Penciptamu. Kembara ke KTD banyak meninggalkan kesan dihati. bukan bilangan itu yang dihajati, tetapi hubungan yang kuat dan terikat pada Allah itu akan membuahkan hasil yang pasti tidak mengecewakan.
Antara ucapan Sheikh Yakub Farah Hasan bersama warga-staf Kolej Teknologi Darulnaim: (1) Keluarlah bekerja pada pagi hari, dan jadikan ia sebagai ibadah kita. (2) Setiap amal yang kita lakukan (Niat Kerana Allah) pasti akan mendapat ganjaran kebaikan daripada Allah SWT, insyaAllah. (3) Bila kita lakukan kerja dengan keikhlasan, insyaAllah hasil kerja memuaskan dan pasti ada kesungguhan dalam melaksanankannya.
Semoga semester akan datang ini lebih bersemangat dan mantap, insyaAllah.
Surat Imam Al-Ghazali kepada Salah Seorang Muridnya
(Artikel diambil dari EraMuslim.com)
Wahai anak! Nasehat itu mudah, yang sulit adalah menerimanya; karena terasa pahit oleh hawa nafsu yang menyukai segala yang terlarang. Terutama dikalangan penuntut ilmu yang membuang-buang waktu dalam mencari kebesaran diri dan kemegahan duniawi. Ia mengira didalam ilmu yang tak bersari itulah terkandung keselamatan dan kebahagiaan, dan ia menyangka tak perlu beramal. Inilah kepercayaan filsul-filsuf.
Ia tidak tahu bahwa ketika ada pada seseorang ilmu, maka ada yang memberatkan, seperti disabdakan Rasulallah saw: "Orang yang berat menanggung siksa di hari kiamat ialah orang yang berilmu namun tidak mendapat manfaat dari ilmunya itu."
Wahai anak! Janganlah engkau hidup dengan kemiskinan amal dan kehilangan kemauan kerja. Yakinlah bahwa ilmu tanpa amal semata-mata tidak akan menyelamatkan orang. Jika disuatu medan pertempuran ada seorang yang gagah berani dengan persenjataan lengkap dihadapkan dengan seekor singa yang galak, dapatkah senjatanya melindungi dari bahaya, jika tidak diangkat, dipukulkan dan ditikamkan? Tentu saja tidak akan menolong, kecuali diangkat, dipukulkan dan ditikamkan. Demikian pula jika seseorang membaca dan mempelajari seratus ribu masalah ilmiah, jika tidak diamalkan maka tidaklah akan mendatangkan faedah.
Wahai anak! Berapa malam engkau berjaga guna mengulang-ulang ilmu, membaca buku, dan engkau haramkan tidur atas dirimu. Aku tak tahu, apa yang menjadi pendorongmu. Jika yang menjadi pendorongmu adalah kehendak mencari materi dan kesenangan dunia atau mengejar pangkat atau mencari kelebihan atas kawan semata, maka malanglah engkau. Namun jika yang mendorongmu adalah keinginan untuk menghidupkan syariat Rasulallah saw dan menyucikan budi pekertimu serta menundukkan nafsu yang tiada henti mengajak kepada kejahatan, maka mujurlah engkau. Benar sekali kata seorang penyair, "Biarpun kantuk menyiksa mata, Akan percuma semata-mata jika tak karena Alloh semata".
Wahai anak! Hiduplah sebagaimana maumu, namun ingat! bahwasanya engkau akan mati. Dan cintailah siapa yang engkau sukai, namun ingat! engkau akan berpisah dengannya. Dan berbuatlah seperti yang engkau kehendaki, namun ingat! engkau pasti akan menerima balasannya nanti.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Fafiru Ilallah - Larilah Pada Allah
-JASAD DI DUNIA, TAPI HATI DI AKHIRAT-
No comments:
Post a Comment