Friday, May 27, 2011

Twinkling Stars



Do not let your difficulties fill you with anxiety; after all, it is only in the darkest nights that the stars shine more brilliantly. [Saidina Ali r.a]



TWINKLING HOPE

Twinkle Twinkle little hope
Pass me down that great big rope
Give me peace and give me pride
Like the sky so big and wide
Twinkle Twinkle little hope
Pass me down that great big rope


(Taken from: Islamic Poems)

Tuesday, May 17, 2011

Kesenangan yang Menghanyutkan

Assalaamu'alaikum w.b.t,

Salam sejahtera, salam bahagia,


Mari kita hayati sebentar Kisah seekor Semut


"Ada seekor semut, dia memanjat pokok kelapa hingga ke puncaknya,
kemudian, dari jauh, ada angin kencang datang membadai,
lalu, dia kuat memegang dahan, agar tidak jatuh,

lagi, angin taufan juga datang,
meniup kuat, hingga menggoyangkan pokok kelapa,
lalu, lebih kuat dipegang dahan itu,
dan tidak jatuh lagi,

puting beliung juga berpusing,
menghempas pokok, mencemaskan hati,
tapi dahan semakin kuat dipegang,
lalu selamat dari terjatuh dari dahan pokok yang tinggi itu...

tetapi, tidak lama, angin sepoi-sepoi bahasa bertiup lembut,
mengenai kepala, membelai rambut,
lalu, mata semut menjadi kuyu,
terasa indah, sedapnya angin,
lalu tertidur, dan jatuh dari pokok...."


Petikan dari filem 'SANG MUROBBI'


Sebuah kisah yang perlu kita pelajari, renungi dan fahami bahawa Allah s.w.t tidak mendatangkan ujian itu dalam bentuk kesusahan sahaja tetapi juga dalam bentuk kesenangan. Kesusahan dan kesenangan itu merupakan satu fasa dan lumrah kehidupan.

Di saat Allah datangkan kesusahan, kita resah gelisah lalu cari tempat untuk berpaut, kuat pegangannya kerana kesusahan itu banyak mengingatkan dia akan akibatnya. Tetapi di saat Allah datangkan kesenangan, kita terasa selamat dan leka, lama kelamaan pautannya makin longgar dan longgar hingga akhirnya barulah dia tahu bahawa dia berada di jurang kehinaan penuh kelalaian.

Maka di sini, biarlah Allah uji kita dengan kesusahan kerana di saat itu hati yang sebegini lebih lunak dan mudah untuk dekat padaNya. Tetapi bila Allah menganugerahkan kesenangan, maka selalulah pulangkan puji dan syukur itu kepada Allah s.w.t dan berhati-hatilah dalam meniti kesenangan. Janganlah sampai kesenangan itu menghanyutkan kita.

Sama2 kita memohon kepada Allah, sang Maha Pelindung dan yang Maha Pemberi Pertolongan agar meneguhkan kedudukan kita supaya sentiasa berwaspada dengan segala tipu daya dunia. Mari mencari kesenagan Akhirat!

Wallahu'alam. Dan Allah lebih Maha Mengetahui.

Tuesday, May 10, 2011

In Being Humble

Bismillah Ar rahman Ar rahim
In the name of Allah, most Gracious, most Compassionate

IN BEING HUMBLE


It is reported from Saidina Ali r.a. that he said: The one who shows off has three characteristics: He is lazy when by himself, he is lively and energetic when with others and he increases in his actions when he is praised and decreases in them when he is criticized.

At one time, it is important for us to check and reflect either the deeds that we have done is pure and not contaminated by other intentions because we don’t want at the end of the day, we realized that Allah did not even pleased by any of our good actions just because of our wrong intentions.

An explanation to the Hadith "Your actions alone will not save any of you".

It needs to come with ikhlas. How can an intelligent person be amazed with his deeds when these deeds are one of Allah's blessings, He is the only one that makes us able to do such and such and He is the only one that touched and moved our heart to embrace and accept the teachings of Islam. So how could we be so proud if it isn’t by His will.

Wallahu’alam. Short reminder in calling myself to become sincere and whole-heartedly want to be closer to Him for only His pleasure and no one else.

Wednesday, May 4, 2011

Harapan Seorang Ibu

Anakku! Belajar dan pelajarilah ilmu pengetahuan untuk diamalkan, guna kepentingan sendiri dan untuk dikembangkan kepada khalayak ramai. Pelajarilah ilmu pengetahuan itu, dengan maksud agar dapat menrecanakan hidupmu dalam menempuh kehidupan dunia dan akhirat. Jangan hendaknya pengetahuan itu menjadi beban di atas pundakmu, mengikat langkahmu dan menghalangi dalam berusaha mencari penghidupan.

Anakku! Orang yang berilmu itu harus menjadi contoh teladan bagi khalayak ramai dalam mencari penghidupan dengan jalan yang halal, untuk dibelanjakan dalam hal kebajikan. Itulah orang alim yang memancarkan pancaran ilmunya kepada khalayak ramai, untuk diikuti dalam cara berjual beli, berhutang piutang, bertani, berdagang dan dalam cara pengeluaran wang dsb.

Anakku! Sebagai pelajar, tidaklah hina bekerja di sawah, di ladang atau di kebun. Tetapi yang harus dipandang hina, ialah menjadi beban masyarakat yang hidupnya selalu mengharap-harap sedekah orang lain dan belas kasihan mereka.

Nabi kita Muhammad s.a.w sebelum menjadi utusan (Rasul), pernah menggembala kambing dan pernah berdagang. Khalifah Abu Bakar As-Shiddiq juga pernah menjadi pedagang kain di pasar. Begitu juga para sahabat yang lain. Di samping menuntut ilmu, juga tidak ketinggalan dalam mencari penghidupan.

Sabda Rasulullah s.a.w “Tiadalah Allah mengutus seorang Nabi, melainkan ada pengalaman menggembala domba”, Para Sahabt bertanya: “Apakah tuan juga begitu?” Jawab Nabi: Ya, dahulu saya pernah menggembala domba, dengan mendapat upah dari penduduk Mekkah.

Sebagaimana engkau ketahui, bahawa dalam syara’ banyak diterangkan hukum-hukum dari hal perdagangan, pergadaian, perburuhan, pertanian dll. Amalkanlah semua pengetahuanmu, dan kembangkanlah kepada masyarakat. Allah akan melipat gandakan pahalamu atas ilmu dan amalanmu.

Anakku! Tawakkal kepada Allah, bukanlah seperti sangka orang, dengan berpangku tangan bertekuk lutut, tanpa kerja dan usaha sambil menyerah atas takdir Tuhan. Bukan begitu.

Sedapat mungkin hendaklah segala amal dan usahamu itu, didasarkan untuk berkhidmat dan membela agama Allah, bangsa dan negara, kerana mengharap keredhaan Allah semata-mata. Semoga Allah melimpahkan kurnia dan taufiqnya kepadamu dalam menempuh hidup di dunia ini dan di akhirat nanti.

Anakku! Banyak-banyaklah membaca Quran. Jika mungkin, hafalkanlah di luar kepala. Bacalah dengan saksama dan resaplah ke dalam hati sanubari, camkanlah apa erti dan maksudnya. Jangan asal membaca sahaja. Mana yang belum mengerti, tanyakanlah kepada guru atau kepada alim ulama.

Orang yang membaca Qur’an dengan tidak mengerti apa erti dan maksudnya, jauh berbeda dengan orang yang membaca yang tahu dan mengerti apa maksud dan ertinya. Orang yang pertama orang yang buta berjalan tidak melihat apa-apa. Sedang yang kedua, seperti orang yang meliha, tahu mana tempat yang ditujuinya.

Anakku! Koreksilah (periksalah) dulu amal perbuatanmu sendiri, sebelum diperiksa oleh Allah. Pada tiap-tiap hendak tidur, renunglah sehari yang te lah berlalu tadi. Jika baik, bersyukurlah kepada Tuhan. Jika tidak baik, bertaubatlah dengan menyesal dan berjanji tidak akan mengulangi lagi. Perbanyak minta ampun kepada Allah. Mudah-mudahan Allah menerima taubatmu dan mengampuni dosamu yang sudah terlanjur itu.
Fafiru Ilallah - Larilah Pada Allah
-JASAD DI DUNIA, TAPI HATI DI AKHIRAT-
Blog Widget by LinkWithin